Saturday, January 5, 2013
Akulturasi adalah penggabungan dua budaya yang berbeda yang merupakan
hasil dari proses interaksi. Istilah akulturasi atau culture
contact (kontak kebudayaan) mempunyai pengertian proses sosial yang
timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu di
hadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan
diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi akulturasi
Terjadinya akulturasi adalah perubahan sosial budaya dan struktur sosial
serta pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Secara garis besar, ada dua faktor yang menyebabkan akulturasi dapat terjadi, yaitu:
1. Faktor Intern
· Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
· Adanya penemuan baru. Discovery : penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada.
· Invention : penyempurnaan penemuan baru.
· Innovation
: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan
masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada.
Penemuan baru didorong oleh kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur
dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat.
· Konflik yang terjadi dalam masyarakat.
· Pemberontakan atau revolusi
2. Faktor Ekstern
· - Perubahan alam
· - Peperangan
Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi (penyebaran
kebudayaan), akulturasi(pembauran antar budaya yang masih terlihat
masing-masing sifat khasnya), asimilasi(pembauran antar budaya yang
menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak
lagi).
Faktor-faktor yang memperkuat potensi akulturasi dalam taraf individu
adalah faktor-faktor kepribadian seperti toleransi, kesamaan nilai, mau
mengambil resiko, keluesan kognitif, keterbukaan dan sebagainya. Dua
budaya yang mempunyai nilai-nilai yang sama akan lebih mudah mengalami
akulturasi dibandingkan dengan budaya yang berbeda nilai.
Jadi, akulturasi psikologis adalah akulturasi yang terjadi pada
psikologis seseorang atau suatu mayarakat, misalnya seseorang yang
merantau akan terpengaruh dengan budaya yang ada ditempatnya merantau
secara psikologis, seperti pola berpikir atau sifatnya, tetapi tidak
membuat ia berubah seutuhnya menjadi seperti orang-orang asli ditempat
tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment