Sunday, October 28, 2012
AKULTURASI
Pengertian Akulturasi
Akulturasi (acculturation atau culture contact) adalah proses sosial yang
timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa,
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Secara singkat, akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan atau lebih sehingga
membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.
Masalah yang Timbul dalam Akulturasi
Dalam meneliti akulturasi, ada lima golongan masalah
mengenaiakulturasi, yaitu :
1.
masalah mengenai metode-metode untuk mengobservasi, mencatat, dan
melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat.
2.
masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan asing apa yang
mudah diterima, dan unsur-unsur kebudayaan asing apa yang sukar diterima
oleh masyarakat penerima.
3.
masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah diganti atau diubah,
dan unsur-unsur apa yang tidak mudah diganti atau diubah oleh unsur-unsur
kebudayaan asing
4.
masalah mengenai individu-individu apa yang suka dan
cepat menerima, dan individu-individu apa yang sukar dan lambat menerima unsur-unsur
kebudayaan asing;
5.
masalah mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis-krisis sosial yang
timbul sebagai akibat akulturasi.
Contoh-contoh Akulturasi
1.
Kereta Singo Barong (Cirebon)
Kereta Singa Barong,
yang dibuat pada tahun 1549, merupakan refleksi dari persahabatan Cirebon
dengan bangsa-bangsa lain. Wajah kereta ini merupakan perwujudan tiga binatang
yang digabung menjadi satu, gajah dengan belalainya, bermahkotakan
naga dan bertubuh hewan burak.
Belalai gajah merupakan persahabatan
dengan India yang beragama Hindu,
kepala naga melambangkan persahabatan
dengan Cina yang beragama Buddha, dan badan burak lengkap dengan sayapnya,
melambangkan persahabatan dengan Mesir yang beragama Islam. Kereta ini dibuat
oleh seorang arsitek kereta Panembahan Losari dan pemahatnya Ki Notoguna
dari Kaliwulu. Pahatan pada kereta itu memang detail dan rumit. Mencirikan
budaya khas tiga negara sahabat itu, pahatan wadasan dan megamendung
mencirikan khas Cirebon, warna-warna ukiran yang merah-hijau
mencitrakan khas Cina. Dalam kereta itu, tiga budaya (Buddha, Hindu,dan Islam)
digambarkan menjadi satu dalam trisula di belalai gajah.
2. Barongsai
Kesenian Barongsai, yang awalnya berasal dari Kebudayaan Tionghoa, kini
telah berakulturasi dengan kesenian lokal.
Internakultural
Internakultural
atau komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang
terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi,
atau gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara
orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi). Kebudayaan
adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta
berlangsung dari generasi ke generasi.
Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi
antarbudaya sebagai human flow across national boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi
internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan
berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi
antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda
budayanya.
Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi
antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang
membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya
sebagai kelompok. Selanjutnya komunikasi antarbudaya itu dilakukan:
1. Dengan negosiasi
untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema
(penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak
sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan
makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan;
2. Melalui pertukaran
sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam
komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian
makna yang sama;
3. Sebagai pembimbing
perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai
pengaruh terhadap perilaku kita;
4. Menunjukkan fungsi
sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain dan
mengidentifikasinya dengan pelbagai cara.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment