Sunday, March 17, 2013

Terapi Psikoanalisis

Terapi psikonalisis adalah suatu terapi yang diciptakan dan dikembangkan oleh Sigmund Freud. Terapi psikoanalisis adalah terapi klasik, janga panjang dan berorientasi tilikan.Terapi ini memiliki beberapa tujuan antara lain; mengubah kepribadian mayor dengan cara mengidentifikasi dan memodifikasi ("menyelesaikan") konflik-konflik ketidaksadaran dengan asosiasi bebas, menganalisis trasferensi dan resistensi serta interpretasi mimpi. Para pasien yang dianjurkan untk menjalani terapi dengan psikoanalisis adalah mereka yang memiliki gangguan neurotik  dan gangguan kepribadian. Ciri "analisis" dalam terapi ini adalah memakan waktu ratusan. waktu sehingga terapi psikoanalisis ini tergolong terapi yang membutuhkan jangka waktu yang lama dan keefektifannya tidak pasti, dan oleh karena itu, terapi ini menjadi jarang digunakan.
 

Teknik-teknik Psikoanalisa
  • Asosiasi bebas merupakan teknik utama dalam Psikoanalisis. Merupakan suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatis masa lalu, yang kemudian dikenal dengan nama katarsis. Katarsis hanya menghasilkan perbedaan sementara atas pengalaman-pengalaman menyakitkan pada klien, tetapi tidak memainkan peran utama dalam proses treatment. Terapi meminta klien agar membersihkan pikirannya dari pikiran-pikiran dan renungan-renungan sehari-hari, serta sedapat mungkin mengatakan apa saja yang muncul dan melintas dalam pikiran. Cara yang khas adalah dengan mempersilahkan klien berbaring diatas balai-balai sementara terapis duduk dibelakangnya, sehingga tidak mengalihkan perhatian klien pada saat asosiasinya mengalir dengan bebas.
  • Analisis mimpi adalah prosedur atau cara yang penting untuk mengungkap alam bawah sadar dan memberikan kepada klien pemahaman atas beberapa area masalah yang tidak diselesaikan. Freud memandang bahwa mimpi merupakan 'jalan istimewa menuju ketidaksadaran', karena melalui mimpi tersebut hasrat-hasrat, kebutuhan, dan ketakutan tak sadar dapat diungkapkan. Beberapa motivasi sangat tidak dapat diterima oleh seseorang, sehingga akhirnya dapat diungkapkan dalam bentuk yang disamarkan atau disimbolkan dalam bentuk yang berbeda.
  • Resistensi adalah sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan bahan yang tidak disadari. Freud memandang bahwa resistensi dianggap sebagai dinamika tak sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan terhadap kecemasan yang tidak bisa dibiarkan, yang akan meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan atau perasaan yang di repres tersebut.
  • Transferensi dalam keadaan normal adalah pemindahan emosi dari satu objek ke objek lainnya, atau secara lebih khusus pemindahan emosi dari orangtua kepada terapis. Dalam keadaan neurosis, merupakan pemuasan libido klien yang diperoleh melalui mekanisme pengganti atau lewat kasih sayang pengganti. Seperti ketika seorang klien menjadi lekat dan jatuh cinta pada terapis sebagai pemindahan dari orangtuanya.
  • Penafsiran merupakan prosedur dasar di dalam menganalisis asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi, dan transferensi. Fungsi dari penafsiran ini adalah mendorong ego untuk mengasimilasi bahan-bahan baru dan mempercepat proses pengungkapan alam bawah sadar secara lebih lanjut. Penafsiran yang diberikan oleh terapis menyebabkan adanya pemahaman dan tidak terhalanginya alam bawah sadar pada diri klien.

Konsep-konsep utama terapi psikoanalisis
1.  Struktur Kepribadian
·   Id
·   Ego
·   Super ego

2.  Pandangan tentang sifat manusia
Pandangan freud tentang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministic, mekanistik dan reduksionistik.

3.  Kesadaran & ketidaksadaran
·  Konsep ketidaksadaran
Ø  Mimpi-mimpi merupakan representative simbolik dari kebutuhan-kebutuhan, hasrat-hasrat  konflik
Ø  Salah ucap / lupa → thd nama yang dikenal
Ø  Sugesti pascahipnotik
Ø  Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik asosiasi bebas
Ø  Bahan-bahan yang berasal dari teknik proyektif

4.  Kecemasan
Suatu keadaan yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu
       Fungsinya memperingatkan adanya ancaman bahaya
·   3 macam kecemasan
Ø  Kecemasan realistis
Ø  Kecemasan neurotic
Ø  Kecemasan moral




Sumber: 
Tomb, David A. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. 
Naisaban, Ladislaus. Para Psikolog Terkemuka Dunia.
Gunarsa, Singgih. D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT.  BPK Gunung Mulia. 
 

0 comments:

Post a Comment